Berikut ini adalah rangkiman tentang TCP/IP dan OSI yang saya dapatkan dari internet.
Internetworking Models
Ketika Network pertama kali dibuat, computer secara tipikal hanya dapat berkomunikasi dengan computer dari manufactur/pembuat yang sama. Semisal sebuah perusahaan menjalankan masing-masing sebuah DECnet solution atau sebuah IBM solution tidak dapat keduanya. Pada akhir 1970-an, OSI (OpenSystem Connection) model dibuat oleh International Organization for Standardization (ISO) untuk memutuskan hambatan ini. OSI model sangat berarti untuk membatu vendor membuat device network yang bersifat interoperable. Seperti damainya dunia, hal ini mungkin tidak pernah terjadi secara utuh, namun tetap sebagai sebuah tujuan yang baik.
OSI model adalah arsitektur utama untuk banyak jaringan. Ini menjelaskan bagaimana data dan media network, ke sebuah aplikasi pada computer lain. Referensi model OSI memutuskan hambatan ini kedalam sebuah layer-layer.
Definisi TCP/IP
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas Internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN).
TCP/IP saat ini dipergunakan dalam banyak jaringan komputer lokal (LAN) yang terhubung ke Internet, karena memiliki sifat :
a) Merupakan protokol standar yang terbuka, gratis dan dikembangkan terpisah dari perangkat keras komputer tertentu.
b) Tidak tergantung pada spesifik perangkat jaringan tertentu.Hal ini memungkinkan TCP/IP untuk mengintegrasikan berbagai macam jaringan.
c) TCP/IP menggunakan pengalamatan yang unik dalam skala global. Dengan demikian memungkinkan computer dapat saling berhubungan walaupun jaringannya seluas internet sekarang ini.
d) Standarisasi protokol TCP/IP dilakukan secara konsisten dan tersedia secara luas untuk siapapun tanpa biaya. Hal ini diwujudkan dalam RCF(Request For Comment).
TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dalam komunikasi data dan didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada LAN maupun WAN. Dengan prinsip pembagian tersebut TCP/IP menjadi protokol komunikasi data yang fleksibel dan dapat diterapkan dengan mudah di setiap jenis computer dan antar muka jaringan, karena sebagian besar isi kumpulan protokol ini tidak spesifik terhadap satu computer atau peralatan jaringan tertentu. Agar TCP/IP dapat berjalan pada antar muka jaringan tertentu ,hanya diperlukan perubahan pada bagian yang berhubungan dengan antar muka jaringan saja. Sekumpulan protokol TCP/IP ini dimodelkan dalam empat lapisan/ layer yang bertingkat, yaitu :
a) Lapisan Antarmuka Jaringan (Network Interface Layer). Lapisan ini sering disebut juga link layer paling bawah yang bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Media fisiknya dapat berupa kabel, serat optik, atau gelombang radio. Protokol pada lapisan ini harus mampu menjadi digital yang dimengerti komputer yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.
b) Lapisan Internet (Internet Layer). Protokol yang berada pada lapisan ini bertanggung jawab dalam pengiriman paket ke alamat yang tepat.
c) Lapisan Transport (Transport Layer). Lapisan ini berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host. Kedua protokol yang terdapat pada lapisan ini adalah TCP(Transmission Control Protocol) dan UDP (User Diagram Protocol).
d) Lapisan Aplikasi (Application Layer). Pada lapisan ini pengguna memakai semua aplikasi yang disediakan oleh layanan TCP/IP. Program aplikasi akan memilih jenis protokol tranportasi yang diperlukan.
Pada TCP/IP terjadi penyampaian data dari protokol di satu layer ke protokol di layer lain. Setiap layer memiliki strukur data yang tidak saling bergantung. Setiap protokol pada masing-masing layer memperlakukan semua informasi yang diterimanya dari protokol lain sebagai data. Setiap protokol pada masing-masing layer akan menambahkan informasi tambahan miliknya pada data, jika protokol tersebut menerima data dari protokol lain di layer atasnya. Tambahan informasi tersebut disebut header yang berfungsi sebagai control informasi protokol tersebut. Proses penambahan informasi tersebut dinamakanencapsulation.
Transmission Control Protocol (TCP)
TCP merupakan protokol yang berada pada layer transport dari layer TCP/IP. TCP adalah protokol yang bersifatbyte stream, yang berarti bahwa data dinyatakan sebagai suatu urutan-urutan byte. Keandalan TCP dalam mengirimkan data didkung oleh mekanisme yang disebut positive Acknoledgement with Re-transmission(PAR). Data yang dikirim dari layer aplikasi akan dipecah-pecah dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan diberi nomor urut sebelum dikirimkan ke layer berikutnya. Unit data yang sudah dipecah-pecah tadi disebut segmen.
TCP selalu meminta konfirmasi setiap kali selesai mengirimkan data, apakah data tersebut sampai pada computer tujua dan tidak rusak. Jika berhasil sampai tujuan, TCP akan mengirimkan data urutan berikutnya. Jika tidak berhasil, maka TCP akan melakukan pengiriman ulang. Data yang diterima pada sisi penerima akan disusun berdasarkan nomor urut yang diberikan oleh sisipengirim. Untuk mengatasi kerusakan data yang diterima, TCP menggunakan sebuah checksum untuk memastikan bahwa data tersebut tidak rusak.
Internet Protocol ( IP )
Internet Protokol ( IP ) merupakan protokol yang paling penting yang berada pada layer internet TCP/IP. Semua protokol TCP/IP yang berasal dari layer atasnya mengirimkan data melalui protokol IP ini. Seluruh data harus dilewatkan, diolah oleh protokol IP, dan dikirimkan sebagai datagram IP untuk sampai ke sisi penerima. Dalam melakukan pengiriman data, protokol IP ini bersifat unreliable ,connectionless dandatagram delivery service.
Unreliable berarti protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti sampai ke tujuan. Protokol IP hanya melakukan cara terbaik untuk menyampaikan datagram yang dikirim ke tujuan. Jika pada perjalanan datagram tersebutterjadi hal-hal yang tidak diinginkan ,maka protokol IP hanya memberikan pembeeritahuan pada sisi kirim kalau telah terjadi permasalahan pengiriman data ketujuan melalui protokol ICMP.
Sebuah alamat IP berisi satu bagian network dan satu bagian host, tetapi formatnya tidak sama pada setiao alamat IP. Sejumlah bit alamat dipakai disini untuk mengidentifikasi network, dan angka dipakai untuk mengidentifikasi host, dan beragam kelas alamat IP. Ada tiga kelas utama alamat IP yaitu kelas A, B dan C.
Ketentuan kelas alamat IP :
1. Jika bit pertama dari sebuah alamat IP adalah angka 0, ini menunjukan network kelas A. Tujuh bit berikutnya menunjukan identitas network, dan 24 bit terakhir menunjukan identitas host. Ada 128 buah network kelas , tapi didalam setiap kelas A bisa terdapat jutaan host.
2. Jika bit pertama dari dua angka alamat IP adalah 10, ini menunjukan alamat IP network kelas B. Angka Bit pertama kelas, kemudian 24 bit berikutnya menunjukan identitas alamat network, dan 10 bit berikutnya untuk host. Ada ribuan angka network kelas B dan setiap kelas B dapat berisi ribuan host.
3. Jika bit pertama dari tiga bit alamat IP adalah 110, ini merupakan alamat IP kelas C. Tiga bit pertama berupa alamat kelas. 21 bit berikutnya sebagai alamat network, dan 8 bit selanjutnya merupakan identitas host. Ada jutaan network kelas C, dan didalam tiap kelas C ada 254 host.
Jika tiga bit pertama dari alamat IP adalah 111, ini merupakan alamat reserved khusus. Disebut juga sebagai alamat kelas D, namun itu tidak mewakili network tertentu. Angka alamat disini saat ini umumnya diperguhakan sebagai alamat IP multicast. Alamat multicast dipakai untuk alamat semua grup komputer pada satu waktu.Alamat multicast mengindentifikasikan sebuah grup komputer yang melakukan sharing protokol umum sebagai lawan dari grup komputer yang melakukan sharing nework.
OSI Reference Model
Model Referensi OSI dibuat pada akhir 1970-an untuk membantu fasilitas transfer data antar network nodes. Satu fungsi terbesar dari sfesifikasi OSI adalah untuk membantu dalam transfer data antara host yang berbeda. Hal ini berarti anda dapat mentransfer data sebuah Unix host dan PC sebagai contoh.
OSI model bukan bersifat fisik; meskipun ini sebagai susunan dari panduan dimana para pengembang aplikasi dapat menggunakan untuk membuat dan mengimplementasikan aplikasi yang akan berjalan di network/jaringan. Ini juga menyiapkan sebuah kerangka kerja (frame work) untuk membuat dan mengimplementasikan standard network, peralatan (devices), skema internetworking.
OSI memiliki 7 layer, yang dibagi kedalam dua grup. 3 lapisan teratas menjelaskan aplikasi didalam end station berkomunikasi satu sama lain dan dengan user. 4 lapisan bawah menjelaskan bagaimana data ditransmisi end-to-end. Gamabr 1.1 memeperlihatkan 3 lapisan atas dan fungsi masing-masing, dan gambar 1.2 memperlihatkan 4 lapisan bawah dan fungsinya.
MODEL KOMUNIKASI DATA OSI
1. Definisi OSI
Model referensi jaringan terbuka OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh (ISO) . OSI singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model “Model tujuh lapis OSI” . Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkanprotokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
• Standar model referensi ini, jika dibandingkan denganmodel DARPA , sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
• Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
• Pertumbuhan internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP memetakan tumpukan protokol mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulanprotokol dapat berfungsi dan berinteraksi.
OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut :
1) Application Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.
2) Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
3) Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.
4) Transport Layer: Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).
5) Network Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.
6) Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.
7) Physical Layer: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.
OSI Layers
Model referensi OSI terdiri dari 7 Layer :
§ Application Layer
§ Presentation Layer
§ Session Layer
§ Network Layer
§ Data link Layer
§ Physical Layer
Perbedaan OSI dan TCP/IP
Penjelasan 7 layer dalam OSI :
>Application layer (Layer 7)
Application layer (Layer 7 OSI) adalah layer OSI yang terdekat dengan user; menyediakan network services bagi aplikasi user. Berbeda dengan layer yang lain, Layer ini tidak menyediakan service bagi layer OSI lain. Contoh aplikasi ini adalah program spreadsheet, word processing, browser, dan terminal bank. Layer ini menetapkan adanya partner komunikasi yang diinginkan, menetapkan dan mensinkronkan kesepakatan prosedur untuk error recovery serta mengotrol integritas data.
>Presentation layer (Layer 6)
Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
>Session layer (Layer 5)
Session layer (Layer 5 OSI) menetapkan, mengatur, dan menghentikan sesi antara dua host yang berkomunikasi. Layer ini menyediakan services bagi layer presentasi dan mensinkronkan dialog antara dua layer presentasi serta mengatur pertukaran data mereka. Disamping mengatur sesi, Layer ini menyediakan perlengkapan untuk transfer data yang efisien, kelas pelayanan dan laporan pengecualian masalah Layer 5, 6 dan 7.
>Transport layer (Layer 4)
Transport layer (layer 4 OSI) membuat segment data pada sistem host yang mengirim kemudian mengumpulkan kembali menjadi aliran data pada sistem host yang menerima. Secara khusus Layer ini menjamin transport antara dua host. Dalam menyediakan pelayanan komunikasi, Layer ini menetapkan, menjaga dan menghentikan sirkuit virtual. Dalam menyediakan reliable service, Layer ini menggunakan transport error detection-dan-recovery serta information flow control. Layer ini menentukan quality of service dan reliability.
>Network layer (Layer 3)
Network layer (Layer 3 OSI) adalah sebuah layer yang kompleks yang menyediakan skema pengalamatan, konektifitas dan pemilihan lintasan (path selection) antara dua sistem host yang mungkin berlokasi pada jaringan yang terpisah secara geografis. Jadi dalam layer ini terjadi proses pathching, routing dan addressing.
>Data link layer (Layer 2)
Data link layer (Layer 2 OSI) menyediakan transit data yang terpercaya yang melintasi sebuah sambugan langsung (physical link). Dalam melakukan hal ini, Layer ini menggunakan pengalamatan fisik (physical addressing), topologi jaringan, akses jaringan, pemberitahuan kesalahan (error notification), pengiriman frame yang berurutan dan kontrol aliran. Layer ini berhubungan dengan frame dan kontrol akses media (media access control).
>Physical layer (Layer 1)
Physical layer (Layer 1 OSI) mendefinisikan spesifikasi fungsional, prosedural, mekanikal dan elektrikal untuk mengaktifkan, menjaga dan mematikan sambungan langsung antara dua sistem. Misalnya tingkat tegangan, waktu perubahan tegangan, kecepatan data, jarak pengiriman maksimum, konektor fisik dll. Layer ini berhubungan dengan sinyal dan media.
Sedang TCP/IP hanya 4 layer saja yaitu:
>Application layer (LAYER 4 TCP/IP)
Application layer (Layer 4) model TCP/IP berkutat dengan urusan presentasi, encoding dan dialog control. TCP/IP mengkombinasikan session, presentation dan application dalam satu layer dan mengasumsikan data telah siap dienkapsulasi pada layer berikutnya.
>Transport layer (LAYER 3 TCP/IP)
Transport layer (layer 3 TCP/IP) berkutat dengan urusan quality of service dari reliability, flow control dan error corection. Salah satu dari protokolnya, transmission control protocol (TCP), menyediakan cara yang fleksibel dan sempurna untuk komunikasi jaringan yang reliable, well-flowing, low-error. TCP berdialog antara pengirim dan penerima ketika melakukan enkapsulasi data ke dalam segment. TCP adalah protokol connection-oriented, artinya segment bergerak bolak balik antara dua host untuk memberitahukan bahwa koneksi terjadi selama waktu tertentu (packet switching).
>Internet layer (LAYER 2 TCP/IP)
Internet layer (Layer 2 TCP/IP) berfungsi mengirim paket antara jaringan yang berbeda dan menentukan lintasan yang ditempuh. Protokol spesifik layer ini adalah Internet protocol (IP). Best path determination and packet switching occur at this layer.
>Network layer (LAYER 1 TCP/IP)
Network layer (Layer 1 TCP/IP) juga disebut layer host-to-network. Layer ini menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan paket data untuk membuat sambungan langsung (physical link) termasuk detil teknologi LAN dan WAN dan seluruh detil dalam Physical dan Data link layer (Layer 1 dan layer 2 OSI).
Komponen – Komponen Pada Setiap Layer Di Dalam OSI
1. Layer 1 (physical)
Network components:
• Repeater
• Multiplexer
• Hubs(Passive and Active)
• TDR
• Oscilloscope
• Amplifier
Protocols:
• IEEE 802 (Ethernet standard)
• IEEE 802.2 (Ethernet standard)
• ISO 2110
• ISDN Layer 2 (Datalink)
Network components:
• Bridge
• Switch
• ISDN Router
• Intelligent Hub
• NIC
• Advanced Cable Tester
Protocols:
Media Access Control:
Communicates with the adapter card
Controls the type of media being used:
• 802.3 CSMA/CD (Ethernet)
• 802.4 Token Bus (ARCnet)
• 802.5 Token Ring
• 802.12 Demand Priority
Logical Link Control
• error correction and flow control
• manages link control and defines SAPs
802.2 Logical Link Control
Layer 3 (Network)
Network components:
• Brouter
• Router
• Frame Relay Device
• ATM Switch
• Advanced Cable Tester
Protocols:
• IP; ARP; RARP, ICMP; RIP; OSFP;
• IGMP;
• IPX
• NWLink
• NetBEUI
• OSI
• DDP
• DECnet
Layer 4 (Transport)
Network components:
• Gateway
• Advanced Cable Tester
• Brouter
Protocols:
• TCP, ARP, RARP;
• SPX
• NWLink
• NetBIOS / NetBEUI
• ATP
Layer 5 (Session)
Network components:
• Gateway
Protocols:
• NetBIOS
• Names Pipes
• Mail Slots
• RPC
Layer 6 (Presentation)
Network components:
• Gateway
• Redirector
Protocols:
• None
Layer 7 (Application)
Network components:
• Gateway
Protocols:
DNS; FTP
TFTP; BOOTP
SNMP; RLOGIN
SMTP; MIME;
NFS; FINGER
TELNET; NCP
APPC; AFP
SMB
perbedaan TCP/IP dengan OSI:
1. Keunggulan TCP/IP
• Perkembangan protokol TCP/IP menggunakan standar protokol terbuka, sehingga tersedia secara luas.
• Tidak bergantung pada perangkat keras atau sistem jaringan tertentu.
• Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global .
TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis layanan lain yang bisa diterapkan pada internetwork
2.OSI
• Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap‐tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis- jenis protokol jaringan dan metode transmisi.
• Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing‐masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui sejumlah protokol dan standard.
ALASAN SISTEM KOMUNIKASI DIBUAT DALAM MODEL LAYER BERLAPIS
1. Dapat mengurangi kompleksitas standarisasi, karena setiap lapisan berdiri sendiri, tidak tergantung pada lapisan yang lain dan masing-masing membangun berbasis pada jasa layer dibawahnya dan memberikan jasa pada lapisan di atasnya.
2. Mempermudah dalam mendesain lapisan protokol yang kompleks dan handal, sehingga hal ini dapat mempermudah rekayasa secara modularity.
3. Mempermudah untuk menganalisis sistem keamanan pada sistem komunikasi.
PERBANDINGAN TCP/IP DENGAN OSI
1. TCP/IP terdiri dari 4 layer, sedangkan OSI terdiri dari 7 layer.
2. TCP/IP menggabungkan Application Layer, Presentation Layer dan Session Layer yang terdapat pada OSI menjadi Application Layer.
3. Pada TCP/IP, Network Layer yang terdapat pada OSI berubah menjadi Internet Layer.
4. TCP/IP menggabungkan Datalink Layer dan Physical Layer yang terdapat pada OSI menjadi satu lapisan yaitu Network Access.
FUNGSI MASING-MASING LAYER PADA OSI DAN TCP/IP
OSI
Application layer : Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya. mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
Presentation Layer : Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Window NT) dan juga Network Shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)) Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.
Transport Layer: Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
Network Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.
Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media, menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Adrdress)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.
Physical Layer: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit, mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio dan menjaga koneksi fisik antar sistem.
TCP/IP
Application layer : mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web.
Transport layer : mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain seperti flow control dan error detection.
Internet layer : mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada.
Link layer : mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan.
Internetworking Models
Ketika Network pertama kali dibuat, computer secara tipikal hanya dapat berkomunikasi dengan computer dari manufactur/pembuat yang sama. Semisal sebuah perusahaan menjalankan masing-masing sebuah DECnet solution atau sebuah IBM solution tidak dapat keduanya. Pada akhir 1970-an, OSI (OpenSystem Connection) model dibuat oleh International Organization for Standardization (ISO) untuk memutuskan hambatan ini. OSI model sangat berarti untuk membatu vendor membuat device network yang bersifat interoperable. Seperti damainya dunia, hal ini mungkin tidak pernah terjadi secara utuh, namun tetap sebagai sebuah tujuan yang baik.
OSI model adalah arsitektur utama untuk banyak jaringan. Ini menjelaskan bagaimana data dan media network, ke sebuah aplikasi pada computer lain. Referensi model OSI memutuskan hambatan ini kedalam sebuah layer-layer.
Definisi TCP/IP
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas Internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN).
TCP/IP saat ini dipergunakan dalam banyak jaringan komputer lokal (LAN) yang terhubung ke Internet, karena memiliki sifat :
a) Merupakan protokol standar yang terbuka, gratis dan dikembangkan terpisah dari perangkat keras komputer tertentu.
b) Tidak tergantung pada spesifik perangkat jaringan tertentu.Hal ini memungkinkan TCP/IP untuk mengintegrasikan berbagai macam jaringan.
c) TCP/IP menggunakan pengalamatan yang unik dalam skala global. Dengan demikian memungkinkan computer dapat saling berhubungan walaupun jaringannya seluas internet sekarang ini.
d) Standarisasi protokol TCP/IP dilakukan secara konsisten dan tersedia secara luas untuk siapapun tanpa biaya. Hal ini diwujudkan dalam RCF(Request For Comment).
TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dalam komunikasi data dan didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada LAN maupun WAN. Dengan prinsip pembagian tersebut TCP/IP menjadi protokol komunikasi data yang fleksibel dan dapat diterapkan dengan mudah di setiap jenis computer dan antar muka jaringan, karena sebagian besar isi kumpulan protokol ini tidak spesifik terhadap satu computer atau peralatan jaringan tertentu. Agar TCP/IP dapat berjalan pada antar muka jaringan tertentu ,hanya diperlukan perubahan pada bagian yang berhubungan dengan antar muka jaringan saja. Sekumpulan protokol TCP/IP ini dimodelkan dalam empat lapisan/ layer yang bertingkat, yaitu :
a) Lapisan Antarmuka Jaringan (Network Interface Layer). Lapisan ini sering disebut juga link layer paling bawah yang bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Media fisiknya dapat berupa kabel, serat optik, atau gelombang radio. Protokol pada lapisan ini harus mampu menjadi digital yang dimengerti komputer yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.
b) Lapisan Internet (Internet Layer). Protokol yang berada pada lapisan ini bertanggung jawab dalam pengiriman paket ke alamat yang tepat.
c) Lapisan Transport (Transport Layer). Lapisan ini berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host. Kedua protokol yang terdapat pada lapisan ini adalah TCP(Transmission Control Protocol) dan UDP (User Diagram Protocol).
d) Lapisan Aplikasi (Application Layer). Pada lapisan ini pengguna memakai semua aplikasi yang disediakan oleh layanan TCP/IP. Program aplikasi akan memilih jenis protokol tranportasi yang diperlukan.
Pada TCP/IP terjadi penyampaian data dari protokol di satu layer ke protokol di layer lain. Setiap layer memiliki strukur data yang tidak saling bergantung. Setiap protokol pada masing-masing layer memperlakukan semua informasi yang diterimanya dari protokol lain sebagai data. Setiap protokol pada masing-masing layer akan menambahkan informasi tambahan miliknya pada data, jika protokol tersebut menerima data dari protokol lain di layer atasnya. Tambahan informasi tersebut disebut header yang berfungsi sebagai control informasi protokol tersebut. Proses penambahan informasi tersebut dinamakanencapsulation.
Transmission Control Protocol (TCP)
TCP merupakan protokol yang berada pada layer transport dari layer TCP/IP. TCP adalah protokol yang bersifatbyte stream, yang berarti bahwa data dinyatakan sebagai suatu urutan-urutan byte. Keandalan TCP dalam mengirimkan data didkung oleh mekanisme yang disebut positive Acknoledgement with Re-transmission(PAR). Data yang dikirim dari layer aplikasi akan dipecah-pecah dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan diberi nomor urut sebelum dikirimkan ke layer berikutnya. Unit data yang sudah dipecah-pecah tadi disebut segmen.
TCP selalu meminta konfirmasi setiap kali selesai mengirimkan data, apakah data tersebut sampai pada computer tujua dan tidak rusak. Jika berhasil sampai tujuan, TCP akan mengirimkan data urutan berikutnya. Jika tidak berhasil, maka TCP akan melakukan pengiriman ulang. Data yang diterima pada sisi penerima akan disusun berdasarkan nomor urut yang diberikan oleh sisipengirim. Untuk mengatasi kerusakan data yang diterima, TCP menggunakan sebuah checksum untuk memastikan bahwa data tersebut tidak rusak.
Internet Protocol ( IP )
Internet Protokol ( IP ) merupakan protokol yang paling penting yang berada pada layer internet TCP/IP. Semua protokol TCP/IP yang berasal dari layer atasnya mengirimkan data melalui protokol IP ini. Seluruh data harus dilewatkan, diolah oleh protokol IP, dan dikirimkan sebagai datagram IP untuk sampai ke sisi penerima. Dalam melakukan pengiriman data, protokol IP ini bersifat unreliable ,connectionless dandatagram delivery service.
Unreliable berarti protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti sampai ke tujuan. Protokol IP hanya melakukan cara terbaik untuk menyampaikan datagram yang dikirim ke tujuan. Jika pada perjalanan datagram tersebutterjadi hal-hal yang tidak diinginkan ,maka protokol IP hanya memberikan pembeeritahuan pada sisi kirim kalau telah terjadi permasalahan pengiriman data ketujuan melalui protokol ICMP.
Sebuah alamat IP berisi satu bagian network dan satu bagian host, tetapi formatnya tidak sama pada setiao alamat IP. Sejumlah bit alamat dipakai disini untuk mengidentifikasi network, dan angka dipakai untuk mengidentifikasi host, dan beragam kelas alamat IP. Ada tiga kelas utama alamat IP yaitu kelas A, B dan C.
Ketentuan kelas alamat IP :
1. Jika bit pertama dari sebuah alamat IP adalah angka 0, ini menunjukan network kelas A. Tujuh bit berikutnya menunjukan identitas network, dan 24 bit terakhir menunjukan identitas host. Ada 128 buah network kelas , tapi didalam setiap kelas A bisa terdapat jutaan host.
2. Jika bit pertama dari dua angka alamat IP adalah 10, ini menunjukan alamat IP network kelas B. Angka Bit pertama kelas, kemudian 24 bit berikutnya menunjukan identitas alamat network, dan 10 bit berikutnya untuk host. Ada ribuan angka network kelas B dan setiap kelas B dapat berisi ribuan host.
3. Jika bit pertama dari tiga bit alamat IP adalah 110, ini merupakan alamat IP kelas C. Tiga bit pertama berupa alamat kelas. 21 bit berikutnya sebagai alamat network, dan 8 bit selanjutnya merupakan identitas host. Ada jutaan network kelas C, dan didalam tiap kelas C ada 254 host.
Jika tiga bit pertama dari alamat IP adalah 111, ini merupakan alamat reserved khusus. Disebut juga sebagai alamat kelas D, namun itu tidak mewakili network tertentu. Angka alamat disini saat ini umumnya diperguhakan sebagai alamat IP multicast. Alamat multicast dipakai untuk alamat semua grup komputer pada satu waktu.Alamat multicast mengindentifikasikan sebuah grup komputer yang melakukan sharing protokol umum sebagai lawan dari grup komputer yang melakukan sharing nework.
OSI Reference Model
Model Referensi OSI dibuat pada akhir 1970-an untuk membantu fasilitas transfer data antar network nodes. Satu fungsi terbesar dari sfesifikasi OSI adalah untuk membantu dalam transfer data antara host yang berbeda. Hal ini berarti anda dapat mentransfer data sebuah Unix host dan PC sebagai contoh.
OSI model bukan bersifat fisik; meskipun ini sebagai susunan dari panduan dimana para pengembang aplikasi dapat menggunakan untuk membuat dan mengimplementasikan aplikasi yang akan berjalan di network/jaringan. Ini juga menyiapkan sebuah kerangka kerja (frame work) untuk membuat dan mengimplementasikan standard network, peralatan (devices), skema internetworking.
OSI memiliki 7 layer, yang dibagi kedalam dua grup. 3 lapisan teratas menjelaskan aplikasi didalam end station berkomunikasi satu sama lain dan dengan user. 4 lapisan bawah menjelaskan bagaimana data ditransmisi end-to-end. Gamabr 1.1 memeperlihatkan 3 lapisan atas dan fungsi masing-masing, dan gambar 1.2 memperlihatkan 4 lapisan bawah dan fungsinya.
MODEL KOMUNIKASI DATA OSI
1. Definisi OSI
Model referensi jaringan terbuka OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh (ISO) . OSI singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model “Model tujuh lapis OSI” . Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkanprotokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
• Standar model referensi ini, jika dibandingkan denganmodel DARPA , sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
• Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
• Pertumbuhan internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP memetakan tumpukan protokol mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulanprotokol dapat berfungsi dan berinteraksi.
OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut :
1) Application Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.
2) Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
3) Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.
4) Transport Layer: Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).
5) Network Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.
6) Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.
7) Physical Layer: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.
OSI Layers
Model referensi OSI terdiri dari 7 Layer :
§ Application Layer
§ Presentation Layer
§ Session Layer
§ Network Layer
§ Data link Layer
§ Physical Layer
Perbedaan OSI dan TCP/IP
Penjelasan 7 layer dalam OSI :
>Application layer (Layer 7)
Application layer (Layer 7 OSI) adalah layer OSI yang terdekat dengan user; menyediakan network services bagi aplikasi user. Berbeda dengan layer yang lain, Layer ini tidak menyediakan service bagi layer OSI lain. Contoh aplikasi ini adalah program spreadsheet, word processing, browser, dan terminal bank. Layer ini menetapkan adanya partner komunikasi yang diinginkan, menetapkan dan mensinkronkan kesepakatan prosedur untuk error recovery serta mengotrol integritas data.
>Presentation layer (Layer 6)
Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
>Session layer (Layer 5)
Session layer (Layer 5 OSI) menetapkan, mengatur, dan menghentikan sesi antara dua host yang berkomunikasi. Layer ini menyediakan services bagi layer presentasi dan mensinkronkan dialog antara dua layer presentasi serta mengatur pertukaran data mereka. Disamping mengatur sesi, Layer ini menyediakan perlengkapan untuk transfer data yang efisien, kelas pelayanan dan laporan pengecualian masalah Layer 5, 6 dan 7.
>Transport layer (Layer 4)
Transport layer (layer 4 OSI) membuat segment data pada sistem host yang mengirim kemudian mengumpulkan kembali menjadi aliran data pada sistem host yang menerima. Secara khusus Layer ini menjamin transport antara dua host. Dalam menyediakan pelayanan komunikasi, Layer ini menetapkan, menjaga dan menghentikan sirkuit virtual. Dalam menyediakan reliable service, Layer ini menggunakan transport error detection-dan-recovery serta information flow control. Layer ini menentukan quality of service dan reliability.
>Network layer (Layer 3)
Network layer (Layer 3 OSI) adalah sebuah layer yang kompleks yang menyediakan skema pengalamatan, konektifitas dan pemilihan lintasan (path selection) antara dua sistem host yang mungkin berlokasi pada jaringan yang terpisah secara geografis. Jadi dalam layer ini terjadi proses pathching, routing dan addressing.
>Data link layer (Layer 2)
Data link layer (Layer 2 OSI) menyediakan transit data yang terpercaya yang melintasi sebuah sambugan langsung (physical link). Dalam melakukan hal ini, Layer ini menggunakan pengalamatan fisik (physical addressing), topologi jaringan, akses jaringan, pemberitahuan kesalahan (error notification), pengiriman frame yang berurutan dan kontrol aliran. Layer ini berhubungan dengan frame dan kontrol akses media (media access control).
>Physical layer (Layer 1)
Physical layer (Layer 1 OSI) mendefinisikan spesifikasi fungsional, prosedural, mekanikal dan elektrikal untuk mengaktifkan, menjaga dan mematikan sambungan langsung antara dua sistem. Misalnya tingkat tegangan, waktu perubahan tegangan, kecepatan data, jarak pengiriman maksimum, konektor fisik dll. Layer ini berhubungan dengan sinyal dan media.
Sedang TCP/IP hanya 4 layer saja yaitu:
>Application layer (LAYER 4 TCP/IP)
Application layer (Layer 4) model TCP/IP berkutat dengan urusan presentasi, encoding dan dialog control. TCP/IP mengkombinasikan session, presentation dan application dalam satu layer dan mengasumsikan data telah siap dienkapsulasi pada layer berikutnya.
>Transport layer (LAYER 3 TCP/IP)
Transport layer (layer 3 TCP/IP) berkutat dengan urusan quality of service dari reliability, flow control dan error corection. Salah satu dari protokolnya, transmission control protocol (TCP), menyediakan cara yang fleksibel dan sempurna untuk komunikasi jaringan yang reliable, well-flowing, low-error. TCP berdialog antara pengirim dan penerima ketika melakukan enkapsulasi data ke dalam segment. TCP adalah protokol connection-oriented, artinya segment bergerak bolak balik antara dua host untuk memberitahukan bahwa koneksi terjadi selama waktu tertentu (packet switching).
>Internet layer (LAYER 2 TCP/IP)
Internet layer (Layer 2 TCP/IP) berfungsi mengirim paket antara jaringan yang berbeda dan menentukan lintasan yang ditempuh. Protokol spesifik layer ini adalah Internet protocol (IP). Best path determination and packet switching occur at this layer.
>Network layer (LAYER 1 TCP/IP)
Network layer (Layer 1 TCP/IP) juga disebut layer host-to-network. Layer ini menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan paket data untuk membuat sambungan langsung (physical link) termasuk detil teknologi LAN dan WAN dan seluruh detil dalam Physical dan Data link layer (Layer 1 dan layer 2 OSI).
Komponen – Komponen Pada Setiap Layer Di Dalam OSI
1. Layer 1 (physical)
Network components:
• Repeater
• Multiplexer
• Hubs(Passive and Active)
• TDR
• Oscilloscope
• Amplifier
Protocols:
• IEEE 802 (Ethernet standard)
• IEEE 802.2 (Ethernet standard)
• ISO 2110
• ISDN Layer 2 (Datalink)
Network components:
• Bridge
• Switch
• ISDN Router
• Intelligent Hub
• NIC
• Advanced Cable Tester
Protocols:
Media Access Control:
Communicates with the adapter card
Controls the type of media being used:
• 802.3 CSMA/CD (Ethernet)
• 802.4 Token Bus (ARCnet)
• 802.5 Token Ring
• 802.12 Demand Priority
Logical Link Control
• error correction and flow control
• manages link control and defines SAPs
802.2 Logical Link Control
Layer 3 (Network)
Network components:
• Brouter
• Router
• Frame Relay Device
• ATM Switch
• Advanced Cable Tester
Protocols:
• IP; ARP; RARP, ICMP; RIP; OSFP;
• IGMP;
• IPX
• NWLink
• NetBEUI
• OSI
• DDP
• DECnet
Layer 4 (Transport)
Network components:
• Gateway
• Advanced Cable Tester
• Brouter
Protocols:
• TCP, ARP, RARP;
• SPX
• NWLink
• NetBIOS / NetBEUI
• ATP
Layer 5 (Session)
Network components:
• Gateway
Protocols:
• NetBIOS
• Names Pipes
• Mail Slots
• RPC
Layer 6 (Presentation)
Network components:
• Gateway
• Redirector
Protocols:
• None
Layer 7 (Application)
Network components:
• Gateway
Protocols:
DNS; FTP
TFTP; BOOTP
SNMP; RLOGIN
SMTP; MIME;
NFS; FINGER
TELNET; NCP
APPC; AFP
SMB
perbedaan TCP/IP dengan OSI:
1. Keunggulan TCP/IP
• Perkembangan protokol TCP/IP menggunakan standar protokol terbuka, sehingga tersedia secara luas.
• Tidak bergantung pada perangkat keras atau sistem jaringan tertentu.
• Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global .
TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis layanan lain yang bisa diterapkan pada internetwork
2.OSI
• Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap‐tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis- jenis protokol jaringan dan metode transmisi.
• Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing‐masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui sejumlah protokol dan standard.
ALASAN SISTEM KOMUNIKASI DIBUAT DALAM MODEL LAYER BERLAPIS
1. Dapat mengurangi kompleksitas standarisasi, karena setiap lapisan berdiri sendiri, tidak tergantung pada lapisan yang lain dan masing-masing membangun berbasis pada jasa layer dibawahnya dan memberikan jasa pada lapisan di atasnya.
2. Mempermudah dalam mendesain lapisan protokol yang kompleks dan handal, sehingga hal ini dapat mempermudah rekayasa secara modularity.
3. Mempermudah untuk menganalisis sistem keamanan pada sistem komunikasi.
PERBANDINGAN TCP/IP DENGAN OSI
1. TCP/IP terdiri dari 4 layer, sedangkan OSI terdiri dari 7 layer.
2. TCP/IP menggabungkan Application Layer, Presentation Layer dan Session Layer yang terdapat pada OSI menjadi Application Layer.
3. Pada TCP/IP, Network Layer yang terdapat pada OSI berubah menjadi Internet Layer.
4. TCP/IP menggabungkan Datalink Layer dan Physical Layer yang terdapat pada OSI menjadi satu lapisan yaitu Network Access.
FUNGSI MASING-MASING LAYER PADA OSI DAN TCP/IP
OSI
Application layer : Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya. mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
Presentation Layer : Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Window NT) dan juga Network Shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)) Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.
Transport Layer: Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
Network Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.
Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media, menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Adrdress)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.
Physical Layer: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit, mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio dan menjaga koneksi fisik antar sistem.
TCP/IP
Application layer : mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web.
Transport layer : mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain seperti flow control dan error detection.
Internet layer : mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada.
Link layer : mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan.
No comments:
Post a Comment