قال الشافعي: احب الصالحين و لست منهم
لعلي أن أنال بهم شفاعة
وأكره من تجارته المعاصي
وإن كنا سواء في البضاعة
Berkata Imam Asy Syafi'i: "Aku mencintai para shalihin meski diri ini tak termasuk dalam kumpulannya.
Semoga dengan cinta itu kan kuraih syafa'at bersama mereka.
Dan aku tak suka pada dia yang maksiat menjadi perniagaannya.
Meski kami dalam berbagai-bagai sama keadaannya."
قال الشافعي:
"إذا كان لك صديق -يعينك على الطاعة- فشد يديك به؛ فإن اتخاذ الصديق صعب ومفارقته سهلة"
Berkata pula beliau: "Jika padamu ada kawan baik yang membantu dalam berketaatan, maka genggamlah erat dia di tangan. Sebab memperoleh sahabat sebenar amatlah sukar, adapun berpisah sangatlah mudah."
ﻣﺮﺽ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺫﺍﺕ ﻳﻮﻡ ﻭﻻﺯﻡ ﺍﻟﻔﺮﺍﺵﻓﺰﺍﺭﻩ ﺻﺪﻳﻘﻪ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ رحمه الله
ﻓﻠﻤﺎ ﺭﺃى ﻋﻠﻴﻪ ﻋﻼﻣﺎﺕ ﺍﻟﻤﺮﺽ ﺍﻟﺸﺪﻳﺪ أﺻﺎﺑﻪ ﺍﻟﺤﺰﻥ ﻓﻤﺮﺽ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺃﻳﻀﺎ ﻓﻠﻤﺎ ﻋﻠﻢ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﺬﻟﻚ، ﺗﻤﺎﺳﻚ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﺫﻫﺐ ﻟﺮﺅﻳﺔ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻓﻲ ﺑﻴﺘﻪ
فلما رآه الشافعي قال:
ﻣﺮﺽ ﺍﻟﺤﺒﻴﺐ ﻓﺰﺭﺗﻪ ﻓﻤﺮﺿﺖ ﻣﻦ ﺍﺳﻔﻲ ﻋﻠﻴﻪ
ﺷُﻔﻲ ﺍﻟﺤﺒﻴﺐ ﻓﺰﺍﺭﻧﻲ ﻓﺸُﻔﻴﺖ ﻣﻦ ﻧﻈﺮﻱ إليه
Pada suatu hari Imam Ahmad sakit, sampai harus terbaring di tempat tidurnya. Maka sahabat beliau, Imam Asy Syafi'i datang menjenguknya. Tatkala Imam Asy Syafi'i melihat gejala-gejala sakit berat pada diri Imam Ahmad, beliau sangat sedih, sehingga menjadi sakit pula karena hal itu sepulang dari besuknya. Ketika Imam Ahmad mengetahui hal ini, beliau menguatkan dirinya untuk menjenguk Imam Asy Syafi'i ke rumahnya. Ketika Imam Asy Syafi'i melihat kehadiran Imam Ahmad, beliau melantunkan syairnya: "Saudara terkasih sakit, maka akupun menjenguknya.
Maka sakitlah aku karena sedih atas keadaannya.Kala dirinya sembuh, diapun datang membesukku. Lalu akupun sembuh, karena bahagia melihatnya.
"Ya Allah, kami memohon cintaMu, cinta orang-orang yang mencintaiMu, dan cinta kepada segala yang mendekatkan kami pada cintaMu.
---
(Ust. Salim A Fillah , @salimafillah)
Tuesday, February 16, 2016
👆🏼📖 Bacaan Surat Setelah Al-Fatihah (Dari Sifat Sholat Nabi صلى الله عليه وسلم)
✒ Ustadz Yazid Bin Abdul Qadir Jawas
▶ Berikut summary dari diantara
bacaan-bacaan surah nabi صلى الله عليه وسلم setelah Al Fatihah berdasar hadits2 yang
shohih:
1⃣ Sholat Subuh
Rasulullah SAW biasanya memanjangkan
bacaan surah saat sholat subuh (thiwalul mufashshal)
a. Al Waqi'ah (96 ayat) dalam 2 rakaat
b. Ath Thur (49 ayat)
c. Surat Qaf (45 ayat) dan semisal pada
rakaat pertama
d. Yasin (83 ayat)
e. Ar Rum (60 ayat)
f. Ash Shaffat (182 ayat)
Terkadang beliau membaca surat yg
panjangnya pertengahan (wasathul mufashshal)
g. At Takwir (29 ayat)
h. Al Zalzalah (8 ayat)
2⃣. Sholat Subuh di Hari Jumat
a. As Sajdah (30 ayat) di rokaat pertama
dan
b. Al Insan (31 ayat) di rokaat ke 2.
3⃣ Sholat Qabliyah Subuh
Beliau membaca bacaan yang pendek
a. Al Baqarah ayat 136 di rakaat pertama
dan Ali Imran ayat 64 atau Ali Imran ayat 52 di rakaan kedua
b. Al Kafirun pada rakaat pertama dan Al
Ikhlas pada rakaat kedua
4⃣. Sholat Dzuhur
Beliau memanjangkan bacaan pada dua
rakaat pertama (sekitar 30 ayat) dan memendekannya di dua rakaar terakhir
(sekitar 15 ayat) atau hanya menbaca Al Fatihah saja
1. As Sajdah 30 ayat
2. Al A'la
3. Al Ghasyiyah
4. Al Buruj dan semisal
5. Ath Thariq dan semisal
6. Al Lail dan semisal
7. Al Insyiqaq dan semisal
dan surat lain sejenis
5⃣. Sholat Ashar
Beliau memanjangkan bacaan pada dua
rakaat pertama (sekitar 15 ayat) dan memendekannya di dua rakaar terakhir
(sekitar separonya) atau
Beliau juga membaca surah-surah yg
disebutkan dalan bacaan sholat Dzuhur.
6⃣. Sholat Maghrib
Beliau terkadang membaca surat-surat
pendek yang termasuk dalam kelompik surat Al-Mufashshal
1. Surat At-Tin (8 ayat) pada rakaat
kedua
2. Surat Ath-Thur (49 ayat)
3. Surat Al-Mursalat (50 ayat)
4. Terkadang membaca salah satu dari dua
surat panjang dalam dua rakaat), yaitu Al A'raf (206 ayat) dan Al Anfal (75
ayat)
7⃣ Sholat Isya
Pada dua rakaat pertana Rasulullah صلى الله عليه وسلم membaca surah dari kelompok yg
panjangnya pertengahan (wasathul mufashshal)
1. Surat Asy-Syams (15 ayat) dan semisal
2. Surat Al-Insyiqaq (25 ayat) dan beliau
sujud tilawah ketika membaca ayat sajdah
3. Surat At-Tin (8 ayat) di salah satu
dari dua rakaat
Rasulullah صلى الله عليه وسلم melarang memperpanjang bacaan
dalam sholat Isya.
Informasi tersebut berdasarkan hadits
shohih.
▶ Faedah Dari Hadits-Hadits Bacaan Shalat
Nabi صلى الله عليه وسلم
1⃣ Hukum asal membaca surat Al Fatihah
adalah wajib, adapun membaca surah dari Al Quran setelah Al Fatihah adalah
sunnah. Seandainya ada orang yang mencukupkan diri dengan membaca Al Fatihah
saja maka shalatnya tetap sah
(Shifatun Shalatin Nabiy hal 92-93)
2⃣ Dianjurkan membaca yang mudah dari Al
Qur'an berdasarkan firman Allah سبحانه وتعالى :
... فَٱقْرَءُوا۟ مَا تَيَسَّرَ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ ...
... karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu)
dari Al Quran ...
(QS Al-Muzzamil 73:20)
Juga berdasarkan sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم kepada orang yang shalatnya
buruk:
ثُمَّ اقْرَ اْ مَا تَيَسَّرَ لَكَ مِنَ الْقٌرْ آنْ ...
.... Kemudian bacalah ayat Al
Qur'an yang engkau hafal ...
(Shahih: HR Bukhari 757, 793, 6251, 6252,
6667, HR Muslim 397 dan sejenisnya)
3⃣ Nabi
صلى الله عليه وسلم ketika shalat Subuh membaca
bacaan yang panjang, ketika Zhuhur, Ashar dan Isya membaca surat-surat yang
sedang dan ketika Maghrib menbaca surat2 yang pendek
4⃣ Nabi
صلى الله عليه وسلم adalah orang yang paling
khusyuk dan tuma'ninah sholatnya dan sholat beliau paling sempurna serta
ringkas tidak terlalu panjang
5⃣ Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengajarkan dan berpesan
kepada para imam sholat apabila mengimamj sholat hendaknya ringkas tidak
terlalu lama.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ لِلنَّاسِ فَلْيُخَفِّفْ فَإِنَّ مِنْهُمْ الضَّعِيفَ وَالسَّقِيمَ وَالْكَبِيرَ وَإِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ لِنَفْسِهِ فَلْيُطَوِّلْ مَا شَاءَ,
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah
bin Yusuf berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik dari Abu Az Zinad dari
Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jika seseorang dari kalian memimpin shalat orang banyak,
hendaklah dia meringankannya. Karena di antara mereka ada orang yang lemah,
orang yang sakit dan orang berusia lanjut. Namun bila dia shalat sendiri
silahkan dia panjangkan sesukanya.",
(HR. Bukhari: 703)
6⃣ Ketentuan tentang bacaan panjang dan
pendek melihat pada situasi dan kondisi maknum, jangan sampai menyusahkan
makmum
7⃣ Yang terpenting dalam sholat adalah
khusyuk, thuma'ninah, menyempurnakan rukun dan wajibnya sholat serta tidak
terburu-buru.
📚 Disummarykan dari buku
"Sifat Wudhu dan Shalat Nabi" by Yazid Bin Abdul Qadir Jawas
📝💡 Editted and Reposted
by Group Kajian WA ISLAMADINA (08170071531 & 087782400868)
SILAKAN BERGABUNG di Telegram Channel:
@kajianIslamadina ▶ KLIK : https://goo.gl/qSyuEO
Subscribe to:
Posts (Atom)
Buku Saku 'ISI PIRINGKU' - Health Promoting University (UGM)
Isi Piringku: Investasikan Kesehatanmu untuk Hari Tua Buku Saku ini bertujuan mengkampanyekan pola makan sehat dengan pemenuhan gizi seimban...
-
LOGO UMRI TERBARU 2018 Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) Pekanbaru yang berdiri sejak tahun 2008 melakukan perubahan logo dari logo lam...
-
Salah satu fitur di pengolah kata Microsoft Word (Word) yang berguna bagi para editor adalah pelacak perubahan ( track changes ). Dengan fit...
-
AI-image Produced Moderasi beragama bukan hanya tentang hubungan kita dengan Tuhan, tetapi juga bagaimana ajaran agama dapat mendorong kita ...